
Keistimewaan Kopi Arabika Dibanding Robusta
Semua penikmat kopi pasti tahu apa itu kopi arabika. Lain ceritanya kalau kamu baru akan masuk ke dunia perkopian yang indah ini. Sebelum terjun ke lapangan dan nyobain semua jenis kopi, kamu perlu tahu dulu apa itu arabika.
Arabika dan Robusta adalah 2 jenis kopi yang berbeda. Arabika umumnya punya bji yang lebih besar daripada kopi Robusta. Cita rasa dan aroma arabika juga lebih kaya dibanding Robusta. Tapi harga arabika juga agak lebih tinggi daripada Robusta.
Karakteristik Kopi Arabika Idola Dunia
Kopi arabika punya cita rasa yang cenderung asam, beda dari Robusta yang lebih dominan pahit. Nggak Cuma cita asanya, dua jenis kopi ini punya banyak banget perbedaan. Yuk, kenali arabika lebih dalam!
-
- Lokasi pertumbuhan kopi arabika
Arabika bisa tumbuh di dataran tinggi yang ketinggiannya antara 1.000 sampai 2.000 mdpl. Arabika sebenernya bisa tumbuh di daerah yang lebih rendah tapi pertumbuhannya kurang optimal dan hasil panennya juga kurang baik.
Arabika butuh curah hujan 1.500 sampai 2.500 mm setiap tahunnya. Mereka juga butuh suhu udara sekitar 15 sampai 25 derajat celcius biar bisa berkembang dengan baik.
Kalau Robusta bisa tumbuh di ketinggian yang lebih rendah dan tapi butuh curah hujan dan suhu yang lebih tinggi untuk tumbuh dengan optimal dan menghasilkan biji kopi terbaik.
-
- Ukuran kopi arabika lebih besar
Arabika punya biji kopi yang ukurannya lebih besar dar kopi Robusta. Coba kamu perhatiin bentuk kedua biji kopi itu. Kalau kamu perhatiin baik-baik, kamu bisa lihat perbedaannya dengan jelas.
Selain ukuran yang lebih besar, biji arabika punya bentuk yang lebih lonjong dan kurus sedangkan biji Robusta lebih bulat dan gemuk.
-
- Kadar kafein dalam arabika
Arabika punya kandungan kafein yang jauh lebih rendah daripada Robusta, makanya Robusta lebih pahit dari arabika. Karena kafeinnya yang rendah, nggak ada rasa getir atau pahit berlebihan yang bakal kamu temuin di berbagai jenis arabika.
Kalau kamu butuh kopi yang kandungan kafeinnya tinggi, kamu bisa nyobain Robusta buat bikin espresso.
-
- Menu terbaik untuk arabika
Arabika cocok banget dinikmati sendirian atau secara single origin. Kamu bisa cobain semua single origin arabika yang dari daerah-daerah di Indonesia dulu sebelum menjelajah ke arabika dari negara lain.
Ada banyak jenis arabika asli Indonesia yang bisa kamu cicipi. Misalnya, ada arabika Jawa, arabika Mandailing, Arabika Gayo Takengon, arabika Toraja Sapan, Arabika Flores Bajawa, dan Arabika Papua Wamena.
Kalau Robusta, rasa pahitnya lebih cocok dinikmati dengan campuran susu. Kamu bisa bikin cappucino, latte, Vietnam drip, moccacino, dan berbagai bentuk kopi susu lain pakai Robusta.
-
- Varian rasa arabika
Kata ‘rasa’ di dunia kopi memaksudkan ke after taste. After taste sendiri adalah rasa dari suatu kopi yang tertinggal di mulut kamu saat menyesap kopi. Kopi punya banyak banget varian aftertaste yang berbeda-beda.
Misalnya, ada after taste caramel, cocoa, nutty, orange, strawberry nutmeg, dan lain-lain. Unik nggak sih? After taste arabika muncul dari kontur tanah di sekitar tanaman kopi. Kopi ini unik banget karena dia menyerap ‘rasa’ tanaman di sekitarnya.
Jadi kopi itu nggak melulu pahit ya. coba deh kamu rasain baik-baik arabika favoritmu dan cari after tastenya dengan benar. Terus cobain arabika lain dan temuin perbedaan aftertaste mereka.
-
- Roast profile pada kopi arabika
Sebenernya buahh ceri kopi itu punya rasa manis. Kenapa pas udah di cangkir rasanya jadi pahit? Karena kopi udah melalui proses roasting atau sangrai. Ada 3 tingkatan roast profile atau penyangraian kopi.
Ada light yang paling ringan dan nggak terlalu pahit, medium yang paling pas di mulut banyak orang, dan dark roasting yang menghasilkan rasa pahit yang kuat. Roasting yang terlalu dark bakal bikin karakteristik biji kopi hilang. Rasa pahit kopi juga bisa aja dipengaruhi hal-hal lain.
Misalnya, suhu air buat nyeduh kopi. Suhu air yang makin tinggi bikin kopi arabika jadi makin pahit. Semakin halus bubuk kopi juga bikin minuman kopimu semakin pahit loh.